Untung dan rugi melakoni dunia bisnis kategori jangka pendek – Tidak bisa dipungkiri lagi jika semua orang akan berlomba-lomba untuk terjun memanfaatkan peluang bisnis yang dianggap potensial meraih untung besar. Kebanyakan gaya bisnis seperti ini adalah gaya jangka pendek. Maksutnya, bisnis tersebut dianggap sebagai kategori musiman. Misalnya adalah bisnis batu akik.
Maksut bisnis kategori jangka pendek adalah membuka usaha yang hanya sangat diakui dan diminati pada skala atau periode tertentu saja. Jadi jika musimnya sudah berakhir, maka usahanya pun kemungkinan besar akan gulung tikar.
Dalam kasus seperti ini, peluang memang besar dan berpotensi mendatangkan laba yang spektakuler pula. Tidak sedikit orang yang banting stir dari profesi yang digelutinya bahkan sejak bertahun-tahun lamanya, mengambil jalan ini yang diyakini bisa menghadirkan omzet luar biasa.
Menjalani bisnis kategori jangka pendek memang memiliki kelebihannya tersendiri, dimana jika musimnya telah tiba, perilaku untuk mengoleksi suatu obyek tertentu secara berlebihan akan bermunculan dalam benak setiap orang, tanpa mempedulikan harga, kualitas maupun dari segi fisik obyek tersebut.
Contohnya bisa kita lihat pada awal 2015 dulu, dimana hujan-lebatnya batu akik begitu fenomenal dan populer di kalangan masyarakat tanah air, menjadi tranding topic dimana-mana, baik di dunia nyata maupun internet.
Baca juga : 3 Momen bisnis paling marak sepanjang tahun 2015 di tanah air
Namun tahukah anda bahwa kasus bisnis seperti ini diyakini hanya akan bertahan tidak lama, dalam arti kata memiliki masa-nya sendiri, dan setelah masa-nya mulai habis, para pebisnis pun akan mulai mencari jalan lain untuk membuka bisnis yang baru dan bisnis-nya yang sekarang akan mulai dilupakan seiring berjalannya waktu.
Dalam segi keuntungan, menjalani bisnis kategori jangka pendek juga tidak kalah dengan bisnis jangka panjang. Anda bisa melihat para pebisnis batu akik yang mendulang keuntungan puluhan bahkan ratusan juta hanya dalam satu bulan, Fantastik sekali. Tentu saja potensi seperti ini tidak akan membuat orang berpikir dua kali untuk melepas ikatan dari tempat ia bekerja dan membuka startup batu akik yang fenomenal.
Baca : 3 mitos besar yang jadi penghalang anda untuk memulai bisnis
Tapi kerugiannya jangan dilupakan juga. Tidak sedikit dari mereka yang memulai bisnis seperti ini berawal dari seorang pegawai atau karyawan. Setelah musim-nya habis, mereka malah jadi kebingungan untuk mencari tumpangan hidup seperti sedia kala (seperti sebelum memulai bisnis jangka pendek ini).
Tidak salah kita berpikir jika akhirnya mereka menyesal. Kita tahu bahwa suatu bisnis yang kita jalani, tidak bisa dipastikan kapan akan down dan berakhir terbuang di pinggir tong sampah yang terbengkalai.
Setelah membaca celoteh diatas, mari sama-sama mengetahui apa-apa saja kerugian dalam melakoni bisnis kategori jangka pendek dibawah ini ( sebelumnya saya katakan bahwa ini hanyalah opini saya dari beberapa sample yang saya temukan).
Untung dan rugi melakoni dunia bisnis kategori jangka pendek
1. Karena terikat pada periode tertentu, bisnis tidak akan bertahan lama
Ini merupakan kerugian pertama jika menjalani bisnis dengan sistem jangka pendek. Karena bersifat musiman, tentu saja bisnis seperti ini tidak akan bertahan lama dan akan segera dilupakan oleh masyarakat. Ini akan menyebabkan kerugian dalam perjalanan bisnis anda, bahkan bisa menghancurkannya secara mendadak.
Bisnis batu akik yang tersebar di seluruh belahan nusantara menjadi contoh nyata bagi kita. Saya telah menyurvei berbagai pendapat para pebisnis batu akik yang sekarang telah gulung tikar lantaran produk dari bisnisnya tidak diminati lagi.
Tentu saja hal ini akan berdampak buruk bagi kita, awalnya memang akan memberikan kepuasan, namun seiring mengalirnya air di sungai, bisnis kita akan ikut hanyut, mungkin akan digantikan dengan obyek yang lain.
2. Masyarakat cenderung mengikuti trend, bisnis anda akan mudah tergeser bahkan terlupakan
Untung besar memang akan anda raih kala musimnya berjalan. Namun rencana bisnis yang telah anda rancang sekian lama juga bisa hilang begitu saja. Kita menyadari bahwa salah satu sifat alami manusia adalah mudahnya tergelincir ke kerumunan massal terhadap satu hal. Dalam ilmu Financial Psychology, peristiwa seperti disebut “Irrational Exuberance“.
3. Menjilat ludah sendiri (mungkin)
Poin ini saya anggap sebagai opsional dan relatif. Dimana banyak contoh yang saya temukan, sebagian besar orang yang menjalani bisnis jangka pendek akan berbalik langkah dan ingin memiliki pekerjaannya yang dulu, ketika bisnis jangka pendeknya telah usai.
Ada yang ketika gulung tikar malah lari ke pangkuan orang lain, menganggap bisnis kita akan abadi bukanlah hal yang dibenarkan. Jadi tidak menutup kemungkinan kita akan menawarkan jasa kita kembali ke perusahaan yang sebelumnya kita tinggalkan demi mengejar salah satu peluang booming yang belum jelas.
4. Terlalu dibuai potensi, bisnis jangka panjang jadi terlupakan
Ini adalah poin yang paling saya sesali. Banyak dari kita melupakan betapa pentingnya membuat perencanaan dan mendirikan sebuah bisnis berkategori jangka panjang. Padahal kita tahu bahwa bisnis seperti ini akan bertahan lama, memberi banyak berkah, pencapaian target lagi omzet dan masih banyak lagi.
Jangan terbuai oleh trend sesaat, karena trend sangat mudah berganti dari waktu kewaktu, bagaikan debu jalanan yang dihembus kendaraan. Jadilah realistis terhadap diri sendiri. Memulai bisnis baru yang belum tentu akan bertahan lama dan meninggalkan bisnis lama yang telah terbukti menghidupi anda patut dipertimbangkan dan didiskusikan dengan diri anda sendiri.
Bisnis kategori jangka pendek juga bisa disulap menjadi bisnis jangka penjang, misalnya dengan membuat brand bisnis, legalitas perusahaan, NPWP, SITU, Akta pendirian dan lain-lain. Saya yakin entrepreneur yang menertibkan beberapa poin itu akan bertahan lama dan dikenal masyarakat luas walau musimnya sudah berakhir, toh musim berikutnya juga akan datang, tentu saja kita tidak repot lagi untuk menyiapkan diri, karena produk jual kita selalu siap.