Surplus adalah suatu keadaan dalam satu waktu dimana pendapatan yang diterima per-skala tertentu dari perorangan, rumah tangga ataupun perusahaan lebih besar ketimbang pengeluaran dalam per-skala yang sama.
Paham? Arti Surplus secara lebih singkatnya adalah jumlah penerimaan lebih besar dari pengeluaran. Istilah surplus sering dikaitkan dengan Defisit. Pengertian defisit yaitu kebalikannya. Arti lain dari surplus adalah kelebihan / sisa.
Dalam rumah tangga, instansi maupun pemerintahan, setiap anggaran yang direncanakan pada awal periode (susunan budget), pasti mengalami surplus dan defisit. Ini dipengaruhi oleh banyak faktor, baik internal maupun eksternal.
Istilah surplus dalam perekonomian umumnya dibagi menjadi 2 golongan, yaitu adalah Surplus Produsen dan Konsumen. Dalam Dunia Bisnis, kita akan sering mendengar istilah ini, berbeda saat berada di kehidupan sehari-hari, yang kita tahu hanya kelebihan atau sisa dari target pengeluaran.
Istilah Surplus dalam Ilmu Ekonomi
Para prakteknya, surplus dibagi menjadi 2 macam, yakni konsumen dan produsen.
Surplus Produsen
Bisa diartikan bahwa surplus produsen adalah keuntungan tambahan yang diterima oleh para produsen / penjual / pihak perusahaan terhadap penjualan suatu produk, dengan harga yang lebih tinggi dari harga yang sebenarnya hendak ditetapkan di pasar.
Secara sederhananya, surplus dalam produsen adalah jumlah harga barang dikurangi modal produksi, dalam hal ini sudah pasti berkaitan dengan anggaran penjualan.
Contoh : Pak Yoga memproduksi kerajinan tas dari rotan dengan total modal Rp. 50.000,-, kemudian menjualnya dengan harga Rp. 85.000,-. Maka jumlah Surplusnya adalah :
Rp. 85.000,- (harga jual)
Rp. 50.000,-
——————-
Rp. 35.000,- (surplus produsen).
Selain 2 tahap seperti di atas, ada juga yang menjadi pihak ke-tiga, misalnya pedagang earung Kelontong / retail. Proses yang terjadi melalui 3 tahap, dimana harga dari produsen > distributor > pedagang kecil semakin meningkat.
Contoh Surplus Produsen 3 tahap ini adalah : Saat anda membeli pakaian, sebutlah kaos oblong di pasar tradisional. Kemudian anda menanyakan soal harga, penjual mematok Rp. 100.000,- (dengan harga pembelian ke distributor adalah Rp. 80.000,- dengan modal produksi Rp. 50.000,-.).
Surplus Konsumen
Surplus konsumen adalah ketersediaan dan kesanggupan seorang konsumen untuk membeli suatu barang di pasar, ysng sejatinya akan memberikan dia tingkat kepuasan lebih dan kesejahteraan, dengan memanfaatkan kebergunaan barang yang dibelinya tersebut.
Sederhananya, seorang produsen akan ‘rela’ menggoceh kantong untuk membeli barang dengan harga di atas penawaran asli oleh produsen. Kelebihan harga tersebutlah yang menjadi Surplus Produsen.
Sebagai contoh : Dalam sebuah pelelangan, di lelang lah satu unit Mobil merek X dengan buka harga Rp. 50. Juta. Kemudian ada 4 orang yang mengajukan tawaran. Yakni Andi (60 juta), Tina (45 juta) dan Evan (40 juta).
Dari data tersebut, sudah jelas bahwa ketersediaan membayar dari Tina dan Evan berada di bawah harga penawaran. Sedangkan Andi menjadi pembeli sah mobil tersebut yang bersedia membayar Rp. 60 juta.
Maka, selisih harga pembelian dikurangi harga penawaran, itulah yang menjadi Surplus Konsumen. Perhitungannya :
Rp. 50.000.000,- (harga awal)
Rp. 60.000.000,- (ketersediaan pembelian)
————————
Rp. 10.000.000,- (jumlah surplus konsumen).
Contoh Surplus dalam Perekonomian
Ada beberapa contoh yang masuk dalam pengimplementasiannya, diantaranya adalah dalam rumah tangga, perusahaan dan pemerintah. Berikut penjelasannya :
- Pada Rumah Tangga : Terjadi ketika pendapatan (gaji, untung, laba dan sewa) yang didapat anggota keluarga lebih besar dari pengeluaran rumah tangga, misalnya untuk membayar tagihan listrik dan cicilan rumah.
- Pada Perusahaan : Surplus disini terjadi saat penjualan barang dan jasa yang diproduksi lebih besar dari pengeluaran untuk membayar gaji karyawan, biaya bahan baku dan utilitas seperti listrik dan air.
- Pada Pemerintah : Dalam Kepemerintahan, surplus bisa terlihat ketika pendapatan pajak, retribusi dan dari perusahaan milik negara melebihi kebutuhan untuk gaji pegawai negeri, biaya pembangunan dan kebutuhan lain.
Nah, demikianlah ulasan singkat mengenai pengertian surplus, istilah dan contoh surplus. Semoga artikel ini bisa bermanfaat dan menambah wawasan anda dalam bidang ekonomi. Terima kasih.