Pilih Karir atau Cinta ya ? |
Di usiamu yang kian dewasa, memilih antara karir atau cinta yang akan diprioritaskan terlebih dahulu merupakan pertanyaan yang cukup berat, namun harus kamu tentukan mulai sekarang. Kasus ini bisa dikategorikan sebagai Dilema Besar bagi mayoritas kaum milenial di jaman sekarang.
Banyak yang lebih mendahulukan karir, namun tidak sedikit juga yang lebih memilih Cinta untuk diprioritaskan. Dua golongan tersebut tentunya juga punya landasan dan alasan masing-masing yang kuat mengapa memilih karir, dan mengapa memilih cinta.
Jika kamu ingin masa depan yang gelimang dan cita-citamu bisa tercapai, Penulis sangat menganjurkan agar kamu memilih Mengutamakan Karir terlebih dahulu.
Kenapa harus mendahulukan karir daripada Cinta?
Berikut ini adalah alasan yang mengharuskan kamu mengenyampingkan Percintaan dibanding Karir.
1. Menjadi Pribadi yang Lebih Dewasa menjalani Masa Muda.
Tahukah kamu, Pengalaman adalah guru yang sangat berharga, dan dengan pengalaman mampu mendewasakan pikiran serta kelakuan kamu untuk diri sendiri, orang lain maupun lingkungan. Mengejar karir akan menjadikanmu sebagai pribadi yang lebih waspada, hati-hati, melakukan apapun dengan logika dan mampu memecahkan masalah pribadi sendiri.
Jika kamu lebih mengutamakan cinta ketimbang karir, butuh waktu yang lama untuk mendapatkan hal diatas. Penulis (22 tahun) mulai mengalami hal ini sejak putus kuliah di januari 2016. Sempat 4 bulan menganggur sebelum bekerja pada Juni 2016, penulis merupakan pemuja sekaligus pemangsa wanita. Hahaha.
Namun apa yang penulis dapat ? Tidak ada apa-apa selain sakit hati dan waktu yang habis dengan sia-sia tanpa ada faedah sedikitpun.
Mungkin di Film-Film kamu juga sering menyaksikan, ada seseorang yang dikecewakan oleh kekasihnya, kemudian dia bangkit dan mulai membangun karir hingga sukses besar. Menurut penulis ini tidak bisa dijadikan patokan penuh.
Kenapa?
Alasannya adalah di serial film tersebut, pada kasus ini dinamakan Persuasif, yaitu untuk mengajak siapapun yang sakit hati karena cinta, agar bisa mengarahkannya ke yang lebih baik, contohnya beralih mengejar karir hingga sukses.
Kata orang, Sakit hati bisa mengubah pribadi yang mengalaminya menjadi lebih dewasa, apa benar ?
Benar. Tapi Kenyataan itu hanya dalam dunia asmara. Artinya, orang tersebut akan lebih berhati-hati dalam memilih kekasih incaran berikutnya, agar rasa sakit hati yang dialami tidak terulang lagi.
Tapi yang terjadi malah sebaliknya. Bahkan ada sebagian orang malah berubah menjadi pribadi yang buruk seperti pesimis, tidak semangat menjalani hidup hingga putus asa. Dan mirisnya lagi, ada yang nekat mengakhiri hidupnya hanya karena sakit hati dalam dunia asmara. Betul ???
2. Lebih Dekat dan Fokus meraih Cita-Cita.
Setiap orang punya cita-cita yang ingin diraih di masa depan. Jika kamu ingin berhasil menggapainya, jangan terlalu jatuh dalam dunia asmara. Prioritaskan mengejar karir agar bisa fokus tanpa mencampur aduk dengan percintaan yang mendalam.
Logikanya begini :
Karir yang sukses datang dari mereka yang bisa fokus dan bekerja keras mengejarnya. Fokus disini artinya memperjuangkan sesuatu dengan sungguh-sungguh dan didorong dengan keyakinan yang kuat untuk menjalani step by step nya.
Nah, jika kamu membagi sebagian waktu untuk urusan asmara, apakah sisa waktu yang tersisa untuk mengejar karir akan efektif ? Belum Tentu.
Tapi kata orang, mengejar karir dan cinta secara bersamaan akan lebih baik, benarkah ?
Sebagian Kecil. Kenapa?
Ketahuilah, Dunia Asmara itu Kejam. Kejam dalam artian siapapun yang memasukinya akan sangat mudah untuk jatuh, terbuai, terlena hingga banyak waktu yang digunakan hanya untuk pasangan/kekasih. Kalau sudah begini, kapan lagi ada waktu untuk mengejar karir ? Sangat sempit.
Tapi kan, tidak semuanya seperti itu.
Benar, memang tidak semuanya. Namun penulis menganggapnya Mayoritas. Tapi apakah kamu yakin, kamu termasuk pada golongan yang bisa menyeimbangkan antara karir dan cinta secara bersamaan? Belum Tentu.
Untuk referensi yang lebih jauh, kamu bisa melihat contoh banyaknya pengusaha-Pengusaha Sukses yang lebih mendahulukan karir. Setelah mereka sukses, barulah menikah.
3. Membatasi Pengeluaran untuk Menabung dan Berinvestasi
Memang tidak bisa dipungkiri bahwa, masa lajang punya banyak sekali daya tarik, Menurut penulis sih wajar-wajar saja, apalagi jika sudah punya pekerjaan tetap. Tapi kalau masih bergantung pada Orangtua? Apakah kebiasaan ini wajar? Tidak.
Apalagi Jika kamu menjalin hubungan asmara, kamu akan banyak menghabiskan waktu bersama do’i, memberi hadiah yang mahal, makan malam, refresing, membeli kado ulang tahun dan lain-lain. Itu semua kamu lakukan dengan uang belanjaan yang masih rutin dari orangtua. Bagaimana Perasaanmu ? Kasihan, Iba atau Masabodo? Pikirkan saja!
Saat kamu lebih memilih karir, otomatis pengeluaran akan terjaga. Artinya, kamu bisa memulai menabung sedikit demi sedikit dari gaji bulananmu. Kamu juga bisa menyisihkan gaji untuk memulai Berinvestasi sejak dini. Hal ini akan jauh lebih bermanfaat daripada menghamburkan uang untuk persoalan cinta.
[Selengkapnya➡️Cara Keren agar terbiasa Menabung]
Dari sini, alangkah baiknya kamu mempertimbangkan kembali mana yang terbaik dan apa yang harus ditinggalkan atau diubah. Ingat, perjalanan masih panjang, banyak hal diluar sana yang harus kamu coba sebelum berlarut-larut dalam dunia asmara beserta problematika didalamnya.
4. Melakukan Apapun yang Kamu Suka
Hal lain yang miris dalam dunia asmara adalah, ketidak-bebasan kamu untuk melakukan apa saja, bahkan hobi pun bisa jadi korban. Banyak fakta yang bertebaran soal kejadian seperti ini, dimana seseorang menjadi bahan kontrolan penuh dari kekasihnya, alasan umum adalah supaya terlihat peduli, perhatian dan terkesan menjaga. (Menjaga ndasmu).
Beda hal nya jika kamu telah punya pekerjaan, kamu bisa melakukan apapun dan bepergian kemanapun diluar jam kerja tanpa memikirkan perasaan orang yang disayang (baca: Pacar). Hasilnya, pengalaman akan bertambah dan muncul banyak Quality Time disetiap hari. Bayangkan masa muda mu di kekang oleh seseorang yang bahkan belum tentu itu akan jadi jodohmu. Apa tidak sakit?
5. Bertemu dengan banyak orang-orang baru
Masih terkait dengan poin ke-4, kebebasan untuk bepergian kemanapun akan membuat pergaulan semakin luas. Kamu akan menemukan orang-orang baru di tiap tempat yang berbeda, berkenalan hingga berteman baik dengan mereka. Hal positif ini juga akan mengajarkan kamu tentang pentingnya menjalin hubungan dengan orang-orang jauh sekalipun.
6. Lebih Mapan
Karena pengeluaran terhadap dunia asmara itu tergolong besar, maka dengan fokus ke karir (alias tidak pacaran) tentu membuat dompet tetap tebal dan rekening simpanan yang tidak terusik. Alhasil, kamu bisa mengatur pengeluaran dari bulanan kamu secara signifikan.
Selengkapnya➡️Cara Mengelola Gaji Bulanan
7. Bisa Membantu Keluarga
Dari simpanan dan gaji yang terjaga, membantu menopang ekonomi keluarga adalah cara yang sangat mulia dalam mengeluarkan uang. Di usiamu yang sekarang memang sudah sewajarnya untuk berpikir lebih rasional akan jasa dan pentingnya keluarga dalam perjalanan karir.
8. Positive Thinking = Jodoh nggak kemana
Jangan Langkahi Tahap Apapun! |
Nah, ini yang paling penulis sukai. Sesuai dengan Mindset semua orang bahwa setiap manusia telah mempunyai jodoh masing-masing. Jodoh yang telah ditentukan tidak akan tertukar. Daripada menghabiskan waktu, energi dan uang hanya untuk kekasih yang belum jelas jodoh kamu atau bukan, jauh lebih baik dahulukan mengejar karir untuk masa depanmu kelak.
Penutup
Setiap orang tentu punya pandangan dan argumen yang berbeda. Tidak menutup kemungkinan akan banyak yang lebih mengutamakan cinta dibanding karir, begitu juga sebaliknya. Ini hanya opini yang juga merupakan Pengalaman Pribadi Penulis.
Demikianlah, ulasan berupa opini penulis mengenai apa yang harus dipilih, antara karir atau cinta. Semoga bisa bermanfaat dan terima kasih.
Rekomendasi Artikel :