Kesalahan dalam Pemasaran – Dunia Advertising merupakan elemen terpenting setelah kualitas produk di sebuah perusahaan.
Sebagus dan setinggi apapun kualitas produk yang kamu kembangkan, jika proses pemasarannya salah, maka semua akan sia-sia.
Itu lah alasan mengapa setiap perusahaan berlomba-lomba dalam memasarkan produk dengan berbagai cara yang terkadang tidak masuk akal.
Contoh nyata adalah advertising online yang kerap melakukan spam promosi lewat pengiriman email, spam komentar di sosial media/website dan lain sebagainya.
10 Kesalahan Fatal dalam Pemasaran
Sebagai seorang pebisnis yang ingin sukses, setiap elemen penting dalam bisnis harus diperhatikan se detail mungkin, untuk menghindari kesalahan kecil maupun besar dalam setiap proses nya.
Sebut saja elemen pengiklanan ini. Sangat banyak sekali kegiatan yang dilakukan tanpa mempertimbangkan baik-buruknya, hanya memikirkan cara instan yang berkemungkinan berakhir menjadi Boomerang untuk kelanjutan bisnisnya sendiri.
Pada kesempatan ini, saya akan coba mengulas tentang beberapa Penyebab Kegagalan dalam Pemasaran oleh sebuah perusahaan.
1. Melakukannya di Waktu yang Kurang Tepat
Pernahkah kamu menemukan seorang pebisnis yang berani menggelontorkan biaya besar untuk marketing tapi berakhir sia-sia?
Jika pernah, salah satu penyebabnya adalah Waktu (Timing) Promosi yang tidak tepat.
Sebagai contoh, Jika saat ini sedang musim penerimaan siswa baru di sekolah, lalu kamu mempromosikan produk kecantikan murah dengan mutu tinggi, apakah akan efisien?
Timing yang tidak pas akan menyebabkan ketidakefektifan dalam proses promosi. Selain kerugian finansial, kamu juga akan kehilangan biaya untuk promosi selanjutnya.
2. Pengetahuan Tentang Data di Lapangan yang “Miskin”
Jika kamu memulai pengiklanan beberapa bulan/tahun yang lalu dengan data lapangan saat itu, tentunya akan jauh berbeda dengan hari ini.
Jadi, kamu harus menerapkan pola ini :
Rata-rata pendapatan masyarakat, kesanggupan daya beli, demografi penduduk dan tingkat kebutuhan tidak akan sama dengan periode sebelumnya.
Bila kamu tidak segera memperbaharui (update) gaya promosi lama, pastinya usaha kamu tidak akan berhasil terlebih saat melakukan pemasaran produk.
Kenali kembali data lapangan yang mungkinkan untuk membentuk suatu gaya dan Strategi Pemasaran yang Ampuh, serta meminimalisir kerugian lainnya.
3. Minimnya Komunikasi dengan Konsumen
Komunikasi merupakan faktor yang vital dalam melakoni sebuah usaha. Pelayanan terbagus sekalipun juga harus ditunjang dengan komunikasi yang efektif.
Secara tidak langsung, kualitas produk yang dibarengi Pelayanan optimal akan menciptakan Kegiatan penyebaran informasi produk secara terselubung oleh Konsumen Setia.
Bingung maksutnya apa?
Siklusnya seperti ini :
Sudah paham?
Intinya, jika kamu jarang mengobrol atau sekedar basa-basi dengan pelanggan yang datang, kesannya kamu akan terlihat sombong, cuek dan tidak peduli.
Hal ini akan memicu pelanggan untuk tidak menyarankan produk dari kamu ke teman-temannya, walaupun produk kamu terbilang berkualitas.
4. Pemantauan Kegiatan Promosi yang Tidak Tertata
Terkadang, saking sibuknya memaksimalkan elemen lain dalam perusahaan, informasi tentang kegiatan advertensi menjadi terbengkalai.
Alhasil, kamu tidak tahu apa saja yang terjadi diluar sana.
Kamu hanya berpikir bahwa setelah melakukan promosi, semua akan berjalan lancar.
Padahal para kompetitor atau pesaing telah melancarkan strategi baru yang kemudian menenggelamkan produk kamu di pangsa pasar yang sama.
Pemantauan kegiatan ini juga bisa menjadi bahan evaluasi sebagai pertimbangan untuk melebarkan sayap dan membuka lentera baru dalam dunia pengiklanan yang lebih luas.
5. Beriklan Memakai Satu Media Saja
Ada sebuah studi riset yang membenarkan bahwa, seorang konsumen membutuhkan 10-12 kali melihat iklan kamu sebelum akhirnya tertarik dan melakukan pembelian.
Manusia berselancar demi mendapatkan informasi valid dari berbagai media seperti Televisi, Koran, Banner dan Website setiap waktu.
Jika kamu hanya mengandalkan satu media saja, jangan harap proses pemasaran akan berjalan maksimal.
Alih-alih mendatangkan banyak konsumen baru, yang terjadi malah kekecewaan.
Untuk itu, lakukan pengiklanan di beberapa media.
Jika kamu masih pemula, saya sarankan untuk Melakukan Promosi Melalui Sosmed (Facebook, Instagram, Twitter, WhatsApp), dan menerbitkan Website khusus untuk usaha promosi bisnis.
Tapi ingat, semua harus sesuai dengan Budget yang ada.
6. Cara Pengiklanan yang Salah
Pemasaran itu punya aturan sendiri, ada tahap dan langkah-langkah yang harus kamu perhatikan.
Kegiatan promosi yang tepat adalah salah satu Cara Mendapatkan Pelanggan yang Setia.
Saya memperhatikan di lapangan bahwa, contoh kesalahan saat pemasaran secara langsung adalah, adanya “pemaksaan” terhadap pelanggan yang telah mendapat sampel produk tawaran oleh Sales Marketing.
Hal semacam ini merupakan gaya yang tidak baik untuk dilakukan, calon pelanggan akan merasa resah karena terus-terusan merasa dipaksa bahkan sampai dikejar-kejar.
7. Bentuk Iklan yang Sulit Dipahami
Kesalahan dalam Pemasaran yang berikutnya adalah bentuk fisik iklan yang rumit, ribet dan sulit untuk dicerna/dipahami maksutnya.
Jika kamu melakukan advertise di website seperti banner iklan, memakai Pamflet ataupun Spanduk, jangan pernah membingungkan mereka dengan memakai simbol-simbol atau kode tertentu yang menjurus ke produk.
Calon konsumen hanya menginginkan info yang lengkap, kompleks dan to the point.
Jelaskan secara singkat saja tentang keunggulan produk kamu seperti spesifikasi, keunggulan dan karakteristik nya.
Hal seperti ini akan membuat mereka penasaran akan produk yang kamu tawarkan.
8. Mencuri Ide / Gaya Kompetitor
Setiap perusahaan punya ide dan gaya masing-masing saat melakukan pemasaran, biasanya akan ada trik khusus untuk menggaet banyak konsumen, dan umumnya tidak dipakai perusahaan lain.
Trik tersebut didapat dari gagasan hasil diskusi dengan semua lapisan SDM terkhusus pada Divisi Marketing.
Dengan begitu, akan menghasilkan sebuah ide yang mampu mendongkrak tingkat laba dan omzet penjualan.
Namun dalam prakteknya, banyak ditemukan gaya pengiklanan yang sama antara satu perusahaan dengan kompetitor. Jika kamu menerapkan konsep ini, kamu salah besar.
Hasilnya, kamu akan tertinggal jauh. Karena otomatis kompetitor pasti lebih jago dan paham betul akan gaya nya sendiri, karena konsep tersebut adalah miliknya, sedangkan kamu hanya pencuri.
8. Lalai dari Pergerakan Pesaing
Bertolak belakang dengan poin ke-7, yakni kelalaian dari pergerakan kompetitor. Jangan sampai tanpa sepengetahuan kamu, ternyata pesaing mulai menjajah tingkat pemasaran yang semakin jauh dari kamu.
Tentu saja, kamu dituntut untuk selalu memahami gerak-gerik dari trik promosi milik kompetitor. Saya tidak menyarankan untuk meniru, hanya sekedar memperhatikan dan mengetahui apa dan seperti apa gaya marketing yang dipakai pesaing.
Tujuannya adalah, kamu punya kesempatan untuk lebih meningkatkan mutu dan kualitas advertising, yang harus lebih dari lawan.
9. Sasaran Promosi yang Melenceng
Melenceng berarti tidak tepat sasaran. Sebelum melakukan promosi, tentukan terlebih dahulu sasaran yang akan di jajal. Jangan asal promosi saja.
Pahami elemen-elemen dari lapisan masyarakat, demografi dan lain-lain. Hal ini diperlukan untuk menciptakan hasil pemasaran yang maksimal, efektif dan tertarget.
10. Pasrah dengan Kejujuran (?)
Kejujuran memang salah satu kunci meraih kesuksesan, namun dalam dunia bisnis, itu saja tidak cukup. Dunia Bisnis itu kejam, yang lemah akan tertindas dan yang kuat terus maju. Hampir bisa disebut sebagai ”’Hukum Rimba Modern’.
Dalam ajang pengiklanan, kejujuran memang diperlukan, misalnya memberikan kesesuaian antara spesifikasi produk dengan yang ada di iklan. Namun, terkadang penyelewengan kerap terjadi entah dari pihak manapun, yang pastinya berniat menjatuhkan.
Untuk itu, pandai-pandailah dalam melakukan pengiklanan. Saya tidak menghasut kamu untuk berbuat curang, tapi terlebih pada perhatian yang khusus terhadap jalannya proses pemasaran.
Demikianlah, 10 kesalahan dalam pemasaran yang paling umum terjadi pada prakteknya. Semoga bisa memberi wawasan yang lebih dan sebagai bahan pertimbangan untuk usaha kamu kedepannya.