Ciri Ciri Perubahan Sosial – Perubahan sosial adalah peristiwa yang terjadi di lingkungan sosial suatu lembaga atau masyarakat, dimana adanya perubahan yang berdampak pada sistem sosial setempat, termasuk nilai, sikap, aktivitas, kebiasaan dan pola perilaku masyarakat didalamnya.
Definisi Perubahan sosial menurut Emil Durkheim adalah sebagai hasil dari faktor-faktor ekologis dan demografis, yang mengubah kehidupan masyarakat dari kondisi tradisional yang diikat solidaritas mekanistik, ke dalam kondisi masyarakat modern yang diikat oleh solidaritas organistik.
Sedangkan menurut Gillin, Perubahan sosial merupakan pertukaran yang terjadi sebagai suatu variasi dari cara hidup yang telah diterima karena adanya perubahan kondisi geografi, kebudayaan material, komposisi penduduk, ideologi, maupun adanya difusi atau penemuan-penemuan baru dalam masyarakat.
Penyeban Terjadinya Perubahan Sosial di Masyarakat itu ada banyak, diantaranya adalah berubahnya jumlah penduduk, adanya penemuan-penemuan baru, terjadinya konflik dan pemberontakan revolusi, keadaan alam dan pengaruh dari masyarakat lain atau budaya luar.
Dampak Perubahan Sosial tentunya ada yang positif dan negatif. Dampak Positif Perubahan sosial sebut saja seperti kemunculan nilai dan norma baru, yang sesuai dengan keadaan dan kemajuan zaman pada suatu masa tertentu.
Sedangkan Dampak Negatif Perubahan Sosial di Masyarakat contohnya adalah, melemahnya nilai budaya dan norma sosial lama, yang sejatinya telah dianut secara turun-temurun sejak zaman nenek moyang dahulu.
Baca juga : Kelompok Sosial
Lalu, bagaimana cara mengenali jika di suatu lingkungan masyarakat telah terjadi perubahan sosial, apa saja karakteristik yang bisa jadi tolok ukur?
Nah, berikut ini adalah beberapa ciri-ciri perubahan sosial di masyarakat yang bisa kita lihat langsung:
Ciri-Ciri Perubahan Sosial Budaya di Masyarakat
1. Sifatnya Berkelanjutan
Setiap manusia pasti mengalami perubahan seiring waktu berjalan. Akibat pergerakan besar-besaran ini, menjadi salah satu penyebab mengapa sebuah lingkungan masyarakat pasti berubah.
Beberapa penyebab yang pasti antara lain adalah berkat kemajuan teknologi, ilmu pengetahuan dan inovasi–novasi baru yang mendorong manusia menuju arah kehidupan yang lebih baik.
Sifat berkelanjutan ini maksudnya dititikberatkan pada zaman. Kita menyadari, zaman kian maju dan segala hal menjadi lebih lengkap, mudah, simpel dan instan. Mau tidak mau, perubahan sosial pasti terjadi selagi manusia hidup berkelompok.
2. Bersifat Mengalir (imitatif)
Sifat perubahan sosial imitatif maksudnya ialah, rasa ingin dan tertarik untuk mengikuti suatu hal. Misalnya saja, saat sebuah kelompok sosial mengalami perubahan sesuatu yang khusus, kelompok lain juga akan perlahan mulai mengikutinya.
Ini disebabkan karena tiap-tiap kelompok punya keterkaitan dan hubungan yang berkelanjutan, apalagi hidup ditengah-tengah lingkungan yang sama. Sebuah kelompok tidak bisa mengisolasi kelompoknya sendiri terhadap berbagai perubahan yang ada.
3. Keadaan yang Kacau (Disorganisasi)
Disorganisasi adalah suatu keadaan yang kacau dalam masyarakat. Hal ini bisa terjadi setelah sebuah perubahan yang cepat, menghampiri suatu lingkungan, sehingga menimbulkan kepanikan, keanehan dan keadaan yang amburadul dan bersifat sementara pada waktu tersebut.
Contoh Disorganisasi Sementara adalah disorganisasi politik pasca reformasi yang dialami oleh Indonesia pada tahun 1998. Dampaknya bisa dirasakan seluruh rakyat Indonesia di semua daerah pada masa itu.
4. Tipologis (Penggolongan Watak)
Sebenarnya ada beberapa bentuk perubahan sosial di masyarakat, antara lain adalah proses sosial, perubahan struktur, perubahan struktur kelompok, dan segmentasi. Tiap-tiap bentuk memiliki perbedaan watak / tipologis.
Sehingga setiap perubahan punya penyebab dan dampak yang beragam pula. Itulah mengapa sebuah perubahan terkadang kesannya aneh, membuat kita bertanya-tanya dan kurang masuk akal atas penyebab yang melatarbelakanginya.
5. Bisa Terjadi Dimana Saja
Ciri-ciri Perubahan Sosial berikutnya adalah tidak adanya batasan maupun hambatan yang mutlwk untuk melakukan perubahan, dianya bisa terjadi dimana saja, kapan saja dan dalam keadaan bagaimanapun.
Perbedaannya hanya terletak pada kekuatan kepercayaan masyarakat setempat. Masyarakat yang masih dekat dan erat dengan budaya maupun nilai-nilai tradisional nenek moyang, akan mengalami perubahan sosial yang relatif lambat.
Berbeda dengan mereka yang hidup serba modern, sebut saja misalnya di kota-kota besar. Misalnya saja penggunaan telepon genggam yang terus mengalami kemajuan pesat, baik dari segi kualitas, spesifikasi harga dan kegunaan.
Baca juga : Institusi Sosial
Perubahan-perubahan semacam ini akan dengan mudah masuk dan diterima masyarakat disana. Beda dengan mereka yang masih berupaya menjaga kebudayaan masa lampau secara kuat, sehingga berbagai aliran akan sulit dan lama untuk menembusnya.
6. Dilakukan dengan Sengaja / Sadar
Sebuah Perubahan sosial sejatinya terjadi karena faktor kesengajaan, dalam artian, dilakukan oleh sekelompok orang demi memberi dampak untuk mereka sendiri, orang lain dan juga lingkungan.
Namun faktanya, ada juga yang terjadi secara tidak sengaja atau tidak melalui proses perencanaan terlebih dahulu. Misalnya saja penciptaan sepeda motor yang sudah di-planning secara matang sebelum dipasarkan ke seluruh dunia.
Tanpa mengetahui bahwa yang mereka ciptakan dan kembangkan itu merupakan, salah satu penyebab tingginya angka kematian di beberapa negara. Kita dan mereka baru menyadarinya di masa sekarang.
7. Sering Memunculkan Kontroversi
Perubahan Sosial di Masyarakat seringkali menimbulkan kontroversi-kontroversi yang kerap menjadi Blunder. Contohnya penciptaan peralatan-peralatan canggih yang bisa mempermudah pekerjaan manusia.
Kenyataan ini tentu berdampak pada pengurangan kebutuhan akan tenaga kerja, sehingga tingkat pengangguran menjadi bertambah, karena Masyarakat Perlahan akan lebih memilih cara yang instan dan cepat.
8. Hubungan Kausalitas
Perubahan sosial tidak hanya terbatas pada bidang material maupun immaterial saja. Perubahan sosial juga dapat terjadi dikarenakan baik itu aspek material maupun iimaterial memiliki sebuah hubungan yang timbal balik.
9. Terjadi Secara Cepat dan Lambat
Perubahan yang terjadi ada yang secara sepat (Revolusi) dan ada yang lambat (evolusi). Revolusi misalnya pasca reformasi yang dialami oleh Indonesia pada tahun 1998.
Sedangkan Perubahan Sosial yang Lambat misalnya seperti pengembangan proyek NASA yang ingin menciptakan adanya kehidupan di Planet lain, bahkan belasan hingga puluhan tahun lamanya.
10. Adanya Pro dan Kontra
Seperti yang sudah saya jelaskan diatas, tidak semua bentuk perubahan sosial bisa diterima dan dianut oleh semua orang pada suatu lingkungan masyarakat, pasti akan timbul pihak-pihak yang berbeda pendapat dan pandangan.
Itulah salah satu mengapa dampak perubahan sosial ada yang positif dan ada juga yang negatif. Sehingga, berpotensi membentuk kelompok-kelompok sosial yang beda pemikiran di suatu lingkungan masyarakat.
Demikianlah, 10 Ciri-ciri Kelompok Sosial di Masyarakat. Anda mungkin saja menemukan karakteristik lain di lingkungan anda, karena setiap daerah bisa saja berbeda-beda. Terima kasih dan semoga bisa menambah wawasan.