Seperti yang kita ketahui, Konsumen atau Pelanggan adalah Raja. Tanpa adanya konsumen, usaha yang kamu jalankan tidak ada artinya.
Untuk itu, terdapat beberapa Metode Pelayanan yang baik agar konsumen mendapatkan kepuasan dan pengalaman yang berkesan saat membeli produk dari kamu.
Memang benar, salah satu Cara Menjadikan Konsumen menjadi Pelanggan yang loyal datang dari pelayanan yang baik oleh si pemilik usaha.
Jika pelanggan betah, tentu kesempatan mendapatkan laba yang maksimal akan terbuka lebar pula. Begitu juga sebaliknya.
Pelayanan yang Dibenci Konsumen
Namun yang terjadi, seringkali pada pengembang usaha melakukan kesalahan-kesalahan saat melayani pelanggan. Kesalahan ini pun kerap berakibat fatal bagi bisnis yang dijalankan.
Lalu, apa-apa saja perlakuan yang salah tersebut? Berikut saya rangkum dalam 9 Metode Pelayanan yang tidak disukai Konsumen.
1. Tidak Mengucapkan Terima Kasih
Mengucapkan terima kasih kepada pelanggan selepas ia membeli memang terdengar sepele, namun jangan salah, hal kecil seperti ini bahkan bisa berakibat fatal bila keseringan diabaikan.
Jika kamu mengunjungi beberapa restoran kelas atas atau minimarket, kamu pasti menemukan pelayan yang sangat ramah dalam menyantuni pelanggan.
Karena mereka sadar, bahwa Pelanggan adalah Raja.
Untuk itu, jangan lupa mengucapkan terima kasih setiap usai transaksi dengan konsumen.
Penghargaan semacam ini akan menciptakan aura dan penilaian yang positif dari pembeli terhadap kinerja dan pelayanan yang kamu berikan.
2. Pelayanan yang Lamban
Metode pelayanan konsumen yang kedua adalah Lambat. Mungkin wajar saja sih jika dagangan kamu sedang ramai saat itu, alhasil pelayanan pun menjadi lamban.
Namun terkadang, pembeli tidak peduli akan hal itu. Mereka hanya ingin apa yang dibutuhkan langsung dipenuhi, tidak pakai lama dan tidak pakai ribet.
Mulai sekarang, jika kamu merasa pelayanan yang dilakukan terkesan lamban, kamu harus memutar otak dan menemukan cara untuk menghilangkan kesan ‘kurang memuaskan’ yang satu ini dalam proses berjualan.
Saran saya, kamu bisa merekrut karyawan/anggota untuk mempermudah kamu dalam menjalankan bisnis, supaya pelayanan bisa terjalin lebih capat, mudah dan memuaskan konsumen yang datang.
Tapi ingat. ini hanya karyawan, bukan Partner
3. ‘Mengusir’ Calon Konsumen secara halus saat Toko hendak Tutup
Hal ini kerap terjadi saat kamu hendak beristirahat sejenak dari rutinitas berjualan, kemudian ada seorang konsumen yang datang, lantas kamu ‘mengusir’ calon pelanggan tersebut secara halus.
Mengusir dalam artian lemah lembut dan sopan, dengan menawarkan untuk berbelanja ke toko sebelah atau tempat lain. Bagaimana perasaanmu jika hal semacam ini terjadi pada kamu ? (Saat kamu berperan sebagai konsumen).
Jika memang toko sudah memasuki jadwal tutup atau istirahat, setidaknya jangan mematikan lampu teras. Atau kamu juga bisa mengatakan kepada mereka untuk bersabar menunggu karena toko akan dibuka beberapa saat lagi.
Jika mereka betah, syukur. Tapi jika tidak, itu terserah mereka. Lebih baik memakai cara seperti ini daripada secara langsung ‘mengusir’mereka dengan kasus di paling atas.
4. Tidak menyambut kedatangan Konsumen dengan baik
Cara penyajian pelanggan yang selanjutnya yaitu Melakukan penyambutan yang baik terhadap konsumen yang datang, ini merupakan nilai tambah bagi seorang penjual. Disini kamu menunjukkan betapa menghargainya kamu terhadap calon pelanggan.
Jika saat kedatangan pelanggan kamu hanya diam saja, bisa-bisa pelanggan akan merasa illfeel dan tidak betah. Akhirnya kamu kehilangan kesempatan untuk Mendapatkan Pelanggan setia dari orang tersebut.
5. Murung / Kurang Friendly
Pelayanan yang dibenci pelanggan berikutnya adalah ketika mereka datang, namun mendapati kamu sedang terlihat murung, kurang bersahabat dan tidak tersenyum. Hal ini akan membuat pelanggam jadi kurang nyaman.
Jika punya masalah pribadi, jangan diperlihatkan ketika berjualan. Hal ini tentu akan membuat kamu jadi kurang semangat, kurang ceria dan tidak friendly.
6. Cuek terhadap Keluhan Pelanggan
Prosedur pelayanan pembeli keenam yakni buta akan keluhan. Yang akan menilai kualitas produk atau jasa kamu adalah para konsumen. Maka dari itu, sebuah kritikan atau keluhan yang datang dari mereka merupakan hal yang wajar.
Untuk itu, jangan pernah mengabaikan yang namanya keluhan, perbaiki secepat mungkin dan usahakan dengan baik, agar kepercayaan konsumen kembali seperti semula.
7. Tidak Ramah
Siapa sih, pelanggan yang suka dengan penjual yang hobi nya marah-marah, Membentak dan suka kasar? Sepertinya tidak ada.
Jadi, sebagai pebisnis yang ingin sukses, kesabaran akan sangat diuji. Salah satu caranya adalah dengan memperlihatkan budi pekerti yang terpuji dan disukai semua orang. Jangan gampang emosi disaat pelanggan mulai mengkritisi.
8. Tidak ada Penjaminan Kualitas Produk
Disaat seseorang membeli produk kamu, kamu harus mampu meyakinkan mereka akan barang yang ditawarkan dengan menjamin kualitas dan mutu produk. Dengan begitu, mereka akan semakin yakin dengan produk yang mereka beli.
Sistem penyajian costumers ini, Jangan sampai ketika yang mereka inginkan tidak didapat dari barang yang mereka beli, kemudian kamu tidak menghiraukan atau hanya cuek saja dengam keluhan yang datang, jangan harap mereka akan kembali melakukan transaksi jual-beli untuk kedua kalinya dengan bisnis kamu.
9. Spesifikasi tidak sama dengan Realita
Apa yang kamu paparkan pada kemasan produk ataupun saat melakukan pemasaran, hendaklah sesuai dengan kenyataan secara keseluruhan. Jangan membohongi calon konsumen dengan embel-embel kualitas selangit sedangkan kebenarannya nihil.
Daripada menyebar kebohongan belaka, lebih baik tingkatkan lagi kualitas produk agar mampu bersaing di pangsa pasar melawan ratusan kompetitor yang terus berbenah.
Jika produk kamu berkualias, tidak ada alasan lain bagi konsumen untuk berlabuh ke tempat lain, karena apa yang mereka inginkan telah mereka dapat dari barang dagangan yang kamu sediakan.
Penutup
Demikianlah, ulasan mengenai 9 Metode pelayanan yang tidak disukai Konsumen. Ke 9 Konsep melayani pengunjung ini akan berdampak buruk bila terus menerus dilakukan saat berjualan. Untuk itu, ubah gaya pemasaranmu ke arah yang lebih baik.