Banyak yang bertanya tentang hal ini. Apakah harus bertahan dengan pekerjaannya yang sebenarnya sudah tidak betah atau punya rasa bosan?
Atau mempertahankan pekerjaan tersebut dengan keadaan hati penuh keterpaksaan?
Memang agak sulit sih sebenarnya untuk menjawab pertanyaan ini.
Oleh karena itu, Pada kesempatan kali ini saya akan sedikit mengulas tentang data dan fakta yang terjadi terkait dilema yang tengah bergejolak dalam diri kamu, tentang bagaimana mengambil keputusan terbaik untuk kedepannya.
Ada banyak hal yang jadi Penyebab kebosanan dalam bekerja, namun bukan tidak ada pula penangkalnya.
Kebosanan tersebut biasanya muncul dari ke-monoton-an rutinitas dunia kerja yang sejatinya tidak / lambat berganti.
Bayangkan jika kamu harus mengerjakan pekerjaan itu-itu saja sampai 10 tahun. Apakah akan bosan? Sudah pasti.
Tapi, jika sudah bosan apakah harus resign? Mengundurkan diri dalam artian mencoba mencari pekerjaan lain? Sepertinya tidak semudah itu.
Banyak hal yang harus kamu pertimbangkan terlebih dahulu sebelum memutuskan untuk resign.
Jangan sampai setelah kamu resign, malah gagal mendapatkan pekerjaan baru. Siapa yang rugi? Kamu sendiri. Akhirnya menyesal.
Untuk itu, baca baik-baik artikel ini hingga selesai, terutama bagi kamu yang ingin berhenti dari pekerjaan saat ini.
Saya punya beberapa alasan yang layak untuk kamu pertimbangkan dalam-dalam. Apa saja itu? Check this out!.
Pikirkan Beberapa Hal Dibawah Ini Sebelum Kamu Memutuskan Resign
1. Mencari Pekerjaan Bukanlah Hal yang Mudah
Saat ini, kamu pasti tahu dan mengerti betapa susahnya mencari pekerjaan. Saya pernah mendapat kabar bahwa, ada sebuah Kecamatan yang memiliki Puskesmas.
Kemudian di dalam kecamatan tersebut terdapat banyak sekali wanita fresh graduate dari akademi kebidanan dan keperawatan.
Pastinya mereka menginginkan pekerjaan sesuai skill dong, dan salah satu wadah terbaik dan terdekat adalah Puskesmas itu sendiri.
Namun apa daya, jangankan untuk mengharapkan gaji bulanan, untuk jadi “sukarelawan” saja sudah tidak muat saking banyaknya yang menawarkan jasa.
Begitulah gambaran kecil akan kepahitan para pencari kerja dalam mengharapkan pekerjaan yang sesuai dengan skill.
Tapi istimewanya, mereka adalah Sarjanawan/i.
Bayangkan andai saja kamu hanya tamatan SLTA, walaupun telah memperoleh pengalaman kerja, namun persaingan akan sangat ketat mengingat saingan kamu adalah barisam fresh graduated.
Bukan hanya itu. Kamu juga bisa bercermin terhadap tingkat pengangguran di tanah air yang sangat tinggi.
Kenyataan ini tentunya akan memberi tekanan yang kuat bagi kamu saat mencari pekerjaan baru. Pasalnya, mereka yang pengangguran tentulah juga ingin sekali memiliki pekerjaan.
Hal ini akan menghalangi kemulusan langkah kamu dalam menemukan profesi baru yang pastinya tidak membuat bosan lagi.
2. Banyak yang Ingin Berada di Posisi Kamu Saat Ini
Dikarenakan susahnya mencari kerja, otomatis jika kamu resign maka siapapun yang mendapat kabar tersebut pasti berlomba-lomba untuk bisa menggantikan posisi kamu, bahkan termasuk teman dekat kamu sendiri.
Perlu kiranya menyadari hal ini sebelum resign, karena setelah itu kamu akan menyadari dan mulai lebih banyak bersyukur dengan profesi yang dijalani sekarang.
Saya pribadi sebagai Karyawan Pabrik Minyak Kelapa Sawit telah sejak lama merasakan kenyataan ini.
Banyak teman bahkan sanak family yang merasa sedikit “iri” dengan profesi saya yang sekarang, walaupun hanya sebatas buruh pabrik yang statusnya tidak pernah jelas.
Bukan berarti buruk, namun kenyataan ini bisa menjadi acuan dan penyemangat bagi kamu untuk mempertahankan pekerjaan, bukan malah memikirkan resign.
3. Resign Karena Bosan? Alasan yang Kurang Logis!
Bosan pasti datang saat kamu merasa pekerjaan saat ini tidak lagi memberi kepuasan dan kenyamanan, beda dengan saat awal-awak bekerja dulu. Namun begitulah realita dunia kerja.
Tidak selamanya yang kita inginkan akan didapat, pasti ada sekelumit masalah yang menghampiri silih berganti, mulai dari ketidakcocokan dengan bos atau teman kerja hingga lokasi kerja yang kurang layak.
Baca juga : 10 Penyebab Kebosanan dalam Bekerja
Tapi menurut saya, jika alasan kamu untuk memilih resign hanya karena bosan, saya rasa itu kurang logis.
Karena dimanapun kamu bekerja selanjutnya, pasti akan menemukan hal-hal seperti ini juga, karena kebosanan telah lumrah dalam dunia profesi.
Memang ada sebagian orang yang mudah bosan dengan suatu hal walaupun apa yang diinginkan telah dicapai. Ini dipengaruhi oleh kepribadiannya sendiri.
4. Menangkal Kebosanan Kerja dengan Tips berikut ini!
Jika memang ngotot ingin resign karena bosan dan sudah tidak punya pilihan lain, saya punya beberapa tips yang bisa dilakukan agar kamu berpikir dua kali sebelum berhenti. Tips-tips tersebut adalah:
- Belajar dan terus belajar. Jangan karena kebosanan membuat kamu berhenti menggali ilmu-ilmu baru.
- Olahraga. Apapun yang kamu lakukan harus dibarengi dengan olahraga, agar pikiran selalu positif dan mampu meningkatkan daya tahan tubuh.
- Istirahat. Seberat dan se-membosankan apapun pekerjaan kamu, luangkan waktu sejenak untuk istirahat dan merileks kan pikiran.
- Kembangkan sikap positif. Beranggapan positif terhadap apapun tentu akan menghasilkan manfaat positif pula.
- Jalin pertemanan dengan tulus. Jika kamu punya boss atau rekan kerja yang tidak mengenakkan, cobalah mencari cara untuk mulai menerapkan pergaulan sehat dan harmonis.
5. Bersyukur
Nah, pada poin ke-5 ini sejatinya telah mencakup 4 poin diatas. Bersyukurlah dengan apa yang telah kamu raih hari ini. Jangan pernah menyesali apapun yang telah terjadi.
Dibalik itu, semua punya hikmah tersendiri. Jadilah pribadi yang mampu terus bersyukur atas apapun yang diraih.
Saya yakin, dengan bersyukur pasti niat untuk resign akan perlahan pudar. Imbasnya, kamu malah lebih bersemangat dengan tugas yang saat ini kamu emban.
Baca Juga : 9 Pekerjaan Sampingan Khusus buat Si-Pembosan
Demikianlah, ulasan hari ini mengenai “Apakah Resign jadi Pilihan Terbaik saat Bosan dengan Pekerjaan saat ini?“.
Resign bukan pilihan terakhir, kamu masih punya banyak Peluang untuk lebih mengembangkan potensi diri.
Saya juga bosan dan gak betah dengan pekerjaan saya