Apakah seorang wanita layak jadi CEO StartUp? – CEO StartUp umumnya didominasi oleh kaum pria. Hingga dewasa ini, kemajuan teknologi dan informasi belum bisa meramaikan dunia CEO Starup yang diramaikan oleh seorang wanita.
Segelintir perusahaan ternama dunia juga bisa dilihat dengan jelas bahwa kerja wanita dan pria tidak berimbang, begitu juga dengan posisi masing-masing mereka. Hingga kini, tidak banyak perusahaan yang mengklaim CEO wanita, sebut saja Susan Wojcicki di Youtube dan Marissa Mayer di Yahoo!.
Apakah Seorang Wanita Layak Jadi CEO StartUp?
Susan Wojcicki, diangkat menjadi CEO Youtube setelah sebelumnya menjadi Marketing Manager pertama di Google Inc.
Di Indonesia sendiri, pelaku teknologi industri masih didominasi pria. Ada Founder dari tanah air yang pernah beragumen bahwa fakta ini banyak terpengaruh dari stereotip teknologi yang lebih dekat dengan kaum adam sendiri. Ada juga yang mengatakan kalau kemampuan wanita sebenarnya tidak jauh berbeda dari pria untuk sektor ini.
Walau dunia #Entrepreneur kerap didominasi oleh kaum pria, bukan berarti wanita tidak bisa terjun dan berkecimpung didalamnya, Yun Ha Kim membuktikan kebenaran tersebut.
CEO Startup yang bernama Locket ini juga pernah membeberkan keuntungan dan kerugian yang dihadapinya selama terjun ke dunia entrepreneur.
Menurut Denny Santoso (Founder Startupbisnis com), Bagi wanita yang punya ide cemerlang dan punya modal uang dari pada investor, tawaran pekerjaan yang buruk di Job Market dan penurunan ekonomi merupakan tanda-tanda waktu yang tepat untuk memulai bisnis kecil-kecilan. Dalam banyak kasus, orang-orang yang berani mengambil risiko, inovatif dan berjiwa entrepreneur adalah seorang wanita.
Studi Kauffman Foundation dan Dow Jones Company menunjukkan bahwa bisnis patungan yang dipimpin oleh wanita biasanya menghasilkan 12% pendapatan lebih tinggi.
Namun ada pula studi yang menyebut bahwa hanya kurang dari 10% startup benar-benar didirikan oleh wanita.
American Express di dalam OPEN Sharing Mall Business Monitor merilis analisa dua tahunan mereka seputar pemilik usaha kecil di Amerika Serikat. Mereka mengadakan survei kepada entrepreneur yang memiliki kurang dari 100 karyawan saja.
Mereka menemukan beberapa fakta menarik mengenai kesetaraan gender di dunia entrepreneur. Salah satunya adalah wanita secara keseluruhan lebih optimis tentang bisnis, pasar dan ekonomi.
American Express juga menemukan bahwa 61% dari wanita pemilik bisnis memiliki pandangan positif terhadap perekonomian, dibandingkan pria yang hanya 50%.
Mungkin artinya adalah, kurangnya kepercayaan dalam perekonomian seringkali menginspirasi para entrepreneur untuk bertindak lebih konservatif dan selektif.
Selain itu, juga ditemukan bahwa sebanyak 63% pebisnis wanita menggunakan media sosial untuk menghubungi pelanggan, sedangkan pebisnis pria hanya 55%.
Artinya wanita cenderung lebih menyambut dan memanfaatkan kecanggihan teknologi komunikasi era modern untuk mengembangkan bisnisnya.
Jadi sekarang kamu bisa mengambil kesimpuannya. Menjadi CEO StartUp bisa dilakukan oleh siapa saja, tanpa membedakan jenis kelamin. Karena banyak contoh wanita-wanita sukses sebagai seorang CEO StartUp dalam sebuah perusahaan.
Sekarang mulailah membuka usaha yang menurut kamu layak dan benar-benar dikuasai. Ambil positifnya saja dari uraian artikel diatas. Ingatlah bahwa sukses itu buta, tidak memandang dari segi lain kecuali usaha, kerja keras, tekad dan Do`a. Sukses tidak untuk orang tertentu saja, tapi bersifat umum dan menyeluruh. Yang pasti, sukses tetaplah sukses.