Tahap-tahap perencanan prosuksi yang baik dan benar akan menghasilkan output yang berkualitas. Itu karenanya tahap persiapan produksi berarti harus dipantau dan dikerjakan oleh sumber daya manusia dan modal untuk menciptakan kualitas produk tingkat tinggi.
Sebelum melakukan produksi, konsep produk terlebih dahulu ditentukan berdasarkan banyak pertimbangan, baik dari dalam perusahaan maupun luar.
Tahapan perencanaan proses produksi yang benar dan berurutan adalah dengan mempertimbangkan beberapa faktor untuk memproduksi produk tersebut terlebih dahulu, antara lain :
- Pasar yang baik di masa mendatang : Bagaimana produk anda mampu beradaptasi dengan lingkungan pasar yang akan terus berubah dan mengalami perkembangan pesat.
- Siklus hidup produk : Pengenalan > Pertumbuhan > Kedewasaan > Kemunduran. Bagaimana manajer operasional mampu menyeimbangkan keadaan berdasarkan siklus hidup produk.
- Arus kas : Keluar-Masuknya dana menjadi faktor penting dalam tahap prosuksi.
- Kemampuan Organisasi : Pengaruh Sumber Daya Manusia didalamnya mulai dari Perencanaan, Pengorganisasian, Pelaksanaan dan Pengontrolan.
Berikut ini adalah beberapa Tahap-Tahap Produksi Produk secara umum yang saya susun secara berurutan. Bertujuan untuk menghasilkan barang dan jasa unggulan serta memikat para calon konsumen di pasar :
1. Ide Produk
Langkah awal sebagai tahap perencanaan produksi adalah menentukan apa jenis produk yang akan diciptakan. Yang menjadi tolok ukur penilaian antara lain tingkat persaingannya, spesifikasi, kegunaan dan bagaimana siklus produk tersebut dalam skala waktu.
Ada 3 Faktor yang menentukan ide produk tersebut, antara lain Kebutuhan Konsumen, teknologi dan koordinasi antar fungsi-fungsi manajemen.
1.1. Kebutuhan Konsumen
Poin pertama ini menyangkut pada target pasar yang ingin dituju. Sebelumnya, dianjurkan untuk melakukan Riset Pasar terlebih dahulu untuk mendapatkan data dan fakta tentang kebutuhan mayoritas masyarakat yang pastinya potensial. Namun harus disesuaikan juga dengan Planning awal.
1.2. Teknologi
Setelah itu, tinjau kembali ketersediaan modal yang akan digunakan untuk membeli peralatan produksi, yaitu mesin dan peralatan lainnya.
1.3. Koordinasi Manajemen
Tiap-tiap Divisi Manajemen harus beradaptasi dengan data yang didapat dari pasar dan teknologi yang tersedia untuk memproduksi produk. Tujuannya adalah supaya proses produksi bisa berjalan lancar tanpa hambatan hingga produk siap dijual bebas.
Baca : Pengertian Manajemen
2. Memilih 1 ide yang paling relevan
Setelah mempertimbangkan 4 faktor diatas, maka akan bermunculan beberapa ide yang diajukan oleh pihak-pihak didalamnya. Maka dipilihlah satu diantara semua ide tersebut.
Tentunya ide tadi ditetapkan berdasarkan beberapa pertimbangan pula. Faktor tersebut antara lain :
2.1. Kemampuan Operasional
Penyeleksian ditentukan oleh seberapa mampu perusahaam dalam memproduksi barang, dilihat dari Teknologi yang digunakan dan Sumber Daya Manusianya.
2.2. Pembelian Bahan Baku
Karena produksi adalah proses berkelanjutan, maka ketersediaan bahan baku juga harus memadai, supaya kelancaran operasional tetap terjaga dan bahan baku disimpan di Gudang Persediaan.
Baca : Manajemen Pergudangan
2.3. Anggaran Biaya Pemasaran
Biaya Marketing dipengaruhi oleh beberapa faktor pula, antara lain yaitu tingkat persaingan, Brand Awareness Kompetitor, keadaan keuangan dan prediksi biaya pemasaran. Karena tiap jenis produk berbeda pula Konsep-konsepnya.
Hal penting lainnya adalah memastikan bahwa hasil penjualan produk tidak lebih kecil dari biaya pengeluaran keseluruhan, seperti perawatan mesin, gaji karyawan maupun pengeluaran mendadak dalam masa proses produksi.
Baca : Jenis-Jenis Biaya
3. Desain Awal
Desain awal ini dirancang untuk mengetahui identitas penuh setelah menjadi sebuah produk. Sebagai bahan pertimbangan, hal yang menjadi tolok ukurnya adalah fungsi dari produk itu sendiri.
Apakah nantinya akan jadi kebutuhan primer, sekunder ataupun tersier. Juga memastikan apakah barang tersebut berbentuk seni, atau berupa keindahan dari suatu barang dengan mengaitkan keseimbangan biaya, kualitas dan performa produk.
4. Analisis Produk Jadi
Tahap perencanaan produksi yang satu ini disebut juga sebagai Prototipe (Purwarupa). Pada tahap ini, perusahaan akan melakukan uji coba terhadap kemampuan dan kekuatan produk yang baru saja disaksikan.
Selain itu juga sembari melihat apa saja kekurangan dan kelemahan dari produk. Jika ada atau terlihat, maka akan dilakukan evaluasi, perbaikan ulang maupun penambahan item (kalau bisa).
5. Proses Testing
Pada tahap perencanaan produksi ini, proses sesudah Prototipe tadi akan dilakukan uji coba dalam berbagai hal yang mungkin terjadi, apakah sudah memnuhi syarat sesuai standar kelayakan atau tidak.
6. Desain Akhir
Setelah proses testing, maka pada tahap produksi desain akhir ini akan disempurnakan produk tersebut sesuai spesifikasi pada tahap perencanaan awal.
7. Penerapan (Implementasi)
Ini adalah tahap perencanaan produksi terkahir, dimana pada tahap ini, perusahaan mulai melakukan proses produksi sesuai hasil dari 6 tahap di atas, dan dilaksanakan sesuai prosedur yang berlaku.
Baca juga : Cara menjadi Pengusaha Muda yang Sukses
Demikianlah, 7 Tahap-tahap perencanaan Produksi Produk pada perusahaan atau sebuah badan usaha. Semoga bermanfaat, Terima kasih dan baca juga artikel lainnya dibawha ini.